Telah tembus US$ 40.000, perkiraan harga Bitcoin akan naik terus, ini pemicunya

arga mata uang kripto / crypto currency Bitcoin lagi dalam trend naik. Beberapa ahli crypto currency perkiraan harga Bitcoin akan trend naik pada masa kedepan.

Sudah diketahui, harga Bitcoin sukses tembus kembali tingkat US$ 40.000 per btc. Mengarah Coinmarketcap.com, pada jam 18.10 WIB, harga Bitcoin ada di tingkat US$ 40.197,46 per Btc. Harga Bitcoin itu bahkan juga telah kuat 26,19% dalam satu minggu paling akhir.

Harga Bitcoin naik didorong oleh makin bertambahnya bank atau pengurus dana investasi yang terbuka sudah terima pengendalian investasi berbasiskan asset kripto. Terkini, ada Bank of America dan JP Morgan yang telah siap mengurus asset kripto.

CEO Indodax Oscar Damarwan yakini, karena ada management investasi asset kripto dan beragam produk dari bursa kripto di Amerika Serikat akan buka akses dari banyak lembaga. Menurut dia, di luar JP Morgan dan BoA, ada banyak bank yang sekarang ini sedang menilai dan menyaksikan kesempatan untuk turut ambil sisi dalam ekosistem asset kripto.

Bahkan juga, cara Pemerintahan Amerika Serikat yang membolehkan bank mengurus asset kripto akan diikuti oleh pemerintahan di negara lain. Ini akan bawa harga Bitcoin ke lebih mainstream dibanding awalnya.

“Nampaknya akan beberapa bank lain yang bakal mengikuti, bukan hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di negara lain . Maka, Bitcoin dan asset kripto lain akan makin sering dipakai. Karena tidak cuma masalah harga, beberapa orang menyaksikan Bitcoin dan asset kripto dari segi tehnologi yang adopsi tehnologi blockchain,” ucapnya.

Sementara Co-founder Cryptowatch dan pengurus kanal Uang Pandai Christopher Tahir memandang ke-2 hal itu secara sentimen cuman akan memiliki sifat periode pendek. Tetapi, untuk esensialnya dapat memberinya dampak panjang karena sekarang ini Bitcoin belum memutus teori Stok to Flow. Hingga kekuatan periode panjang masih akan besar.

Bila berbicara untuk factor esensial sekarang ini, Christopher menyebutkan sedikit peralihan yang memiliki arti untuk Bitcoin. Di satu segi, berita dan sikap investor lembaga yang pilih Bitcoin sebagai instrument investasi bakal menjadi penggerak untuk bitcoin.

Sementara sentimen masalah larangan penambangan dan pindahnya tambang dari China bisa saja sentimen negatif. “Sekarang ini harga Bitcoin mempunyai potensi bergerak ke arah resistance paling dekatnya di tingkat US$ 41.500 per Btc,” tutur Christopher.

Awalnya, Christopher sempat memasangkan sasaran harga Bitcoin akan bergerak ke arah US 100.000 per Btc pada tahun akhir. Tetapi, dengan keadaan sekarang ini, dia menyaksikan sasaran harga Bitcoin itu kesempatannya lebih kecil untuk dapat terjadi di tahun akhir kelak.

Sementara Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo yakini, harga Bitcoin masih mempunyai potensi ke arah US$ 50.000 per Btc, bila sukses meneruskan reli sampai tingkat US$ 45.000 per Btc. Tingkat dukungan ada di tingkat US$ 36.500 per Btc.

Link copied to clipboard.